Fail
No. 06
WAWANCARA DENGAN TIM KONSELING LIA, AD.
Sabtu 30 September.
LOKASI: Ruang Konseling pribadi.
-
Selamat
pagi, dengan nama Nn. Lia?
-
Benar.
Aku Nn. Lia, apakah ini wawancara yang disebutkan pada kertas yang diberikan
oleh salah satu staf kemarin?
-
Seperti
itu.
-
Baiklah.
Apa yang kau ingin tanyakan?
-
Untungnya
hari Sabtu itu libur. Dan tim konseling tidak sesibuk hari Senin hingga Jumat.
-
Ya,
untuk saat ini aku jam dua sudah pulang. Hari ini kami hanya Menyusun data dan
laporan survey statistik Kesehatan murid – murid. Dan selanjutnya, mungkin
pertemuan ini agak rahasia ya?
-
Ada
benarnya pertanyaan itu.
-
Dan
pertanyaanmu selanjutnya apa?
-
Mungkin
kau mempunyai daftar anak – anak yang disorot oleh tim konseling. Karena anak –
anak itu dicurigai karena sedang bermasalah.
-
Data
itu belum kulaporkan kepada tim konseling yang Menyusun untuk rapor tengah
semester. Ini… ada 22 anak yang disorot karena pada saat mereka memeriksa
Kesehatan, mereka sendiri menulis keadaan ‘aneh’ apa yang mereka alami di
kertas pemeriksaan yang dibagikan awal bulan ini.
-
Benar,
semuanya tersebar, ada anak kelas 1, 2, dan 3. Dan di nomor 16 ini Anton?
-
Dia
sebenarnya sudah lama menjadi perhatian kami. Tetapi kami usahakan agar kami
bisa berinteraksi lebih dekat dengan dia.
-
Jika
aku menanyakan tentang dia secara lebih jauh, apakah sudah melanggar kode etik
privasi tim konseling?
-
Sejujurnya
itu benar. Tetapi karena pertemuan ini agak rahasia, jadinya orang – orang lain
tidak tau semua ini. Lagipula kau menuliskan surat perjanjian pada tim
konseling sendiri tidak menyebutkan pertemuan kita hari ini secara eksplisit
akan seperti apa,
-
Baiklah
kita lanjutkan saja selama sekitar setengah jam kedepan, agar tim konseling
lain tidak mencurigai kita.
-
Untuk
pertanyaan kedua. Aku akan menjawabnya sesingkat saja. Anton itu anak yang
aneh.
-
Itu
jawaban biasa.
-
Ya
memang seperti itu. Mungkin untuk ciri spesifiknya dia suka merancau yang tidak
jelas.
-
Tentang
pembunuhan dan penindasan?
-
Ya
kurang lebih seperti itu. Omongannya menceritakan seorang anonym yang menjadi
agen atau menjadi penerima. Kami sebagai tim konseling hanya merasa aneh. Kami
membuat laporan sementara tentangnya pada tahun kedua SMA-nya, tetapi itu hanya
patokan saja. Kami tidak menjamin sifatnya teguh seperti itu. Kadang bisa saja
bukan sifatnya berubah?
-
Dinamis
sekali.
-
Kalau
kau ingin melihatnya lebih dekat. Mungkin lebih baik menjadi seorang penguntitnya,
berjalan di malam hari. Memantaunya selama mungkin dan dibuatlah rangkuman per
hari kamu lakukan pengamatan kepadanya.
-
Itu
bukannya hanya sebatas “patokan” saja?
-
Seperti
pembaruan hukum fisika dan biologi masa ke masa. Kadang hasilnya bisa berubah
diakhir, dan akan ada banyak teori yang dihasilkan.
-
Apa
yang kau katakan memang benar. Rangkumannya hanya sebatas patokan.
-
Mau
bagaimana lagi? Kmai tidak bisa menjamin laporannya seratus persen akurat?
Kalau hasil paling akurat saja, berada di angka 70 hingga 90 persen biasanya.
Tetapi untuk Anton sendiri kasusnya spesial.
-
Kenapa
spesial?
-
Karena
kami kehilangan jejaknya. Setelah laporan itu dibuat, kami malah seperti
didikte untuk tidak menyoroti kondisi Anton. Entahlah, kami merasa masalah
Anton sendiri tidak perlu dilacak lagi. Satu – satunya tim kami yang masih
ingin melacak dan mengawasi perkembangannya sendiri adalah Dokter Ayana. Benar…
hanya dia sendiri saja yang masih melihat perkembangan kasus ini.
-
Apakah
tim kalian itu sebenarnya pasrah saja. Jadi kalian sudah pusing melihat masalah
Anton itu sendiri seperti apa.
-
Bisa
dibilang seperti itu, mau bagaimana lagi? Apakah aku dan rekan – rekanku yang
lainnya harus terus menerus membawa masalahnya kedalam kategori “perhatian
terbesar” dari kami. Sebenarnya jika kami terlalu intens mengawasinya, itu
hanya membuang waktu kerja kami saja. Lebih baik kami melihat permasalahan yang
lebih jelas, karena kami pun bukan orang super.
-
Baiklah
kalo begitu, mungkin kita akan membahas itu lain kali saja. Hari ini keterangan
yang sedikit, jadinya hari ini aku menganggur saja dirumah.
-
Maaf
jika aku tidak memberimu banyak keterangan tentang Anton.
-
Tidak
apa – apa. Lagipula aku sebenarnya malas di hari Sabtu. Percakapan kita kali
ini juga hanya pertemuan pribadi, jadinya aku tidak ada tugas apapun dari
kantorku.
-
….
-
Mungkin
lebih baik kita ke restoran saja untuk makan. Lagipula kau sendiri masih bisa
menanggung ke dokter Ayana bukan”?
-
Aku
jadi malu jika menjawabnya. Sejujurnya itu hal yang benar.
-
Dugaanku
ternyata benar, huuhhh. Baiklah, daripada waktu kita habis, lebih baik kita
cepat cepat untuk menaik bus ke mall atau restoran yang jaraknya paling dekat dengan
sekolah ini.
-
Apakah
kau berencana mentraktirku kali ini?
-
Untuk
saat ini. Yang pertama kali, dan yang terakhir kali.
PENCAPAIAN: TIDAK SELESAI
30 SEPTEMBER
Halo, aku kembali. Maaf postingan kali ini pendek ceritanya. Jadi berlanjut di fail berikutnya ya guys. Terimakasih :)
BalasHapus