Rabu, 06 April 2022

PROLOG

 

PROLOG

 

 

 

 

 

 

 

Senin 14 Maret. 17 tahun yang lalu.

 

Aku duduk di ruang tamu Bersama kucing ku yang Bernama Skittle. Sebelum Skittle di pelihara olehku, sebenarnya aku sudah mempunyai kucing Bernama Mathew yang mati pada saat aku berusia 5 tahun. Entah setelah aku melakukan percobaan padanya, yaitu percobaan seperti memasukan udara kedalamnya. Percobaan yang dilakukan olehku untuknya terinspirasi dari karakter Nyonya Puff di acara kartun Spongebob Squarepant. 

Disaat itu aku belum mengerti bahwa fisik hewan itu kompleks dan jauh dari bayanganku pada waktu kecil. Semuanya berdasarkan imajinasiku bahwa hewan itu dapat berbicara keada manusia, semua hewan memiliki kemampuan yang sama, dan juga aku tidak mengenal yang Namanya mamalia, biota laut, dan unggas. Tidak, aku tidak pernah memikirkan dan mengetahui yang Namanya klasifikasi hewan.

Dengan deemikian, maka aku menganggap bahwa Mathew memiliki kemampuan yang sama dengan Nyonya Puff. Yaitu bisa mengembungkan badannya. Pertama, aku membuat percobaan dengan menyiapkan pompa hydrogen, dan juga tali untuk mengikat ujung badannya agar seperti balon. Jika aku membawa Mathew seperti balon, berarti aku tidak perlu untuk mengikutinya dan menarik tali untuk memperingatinya agaria bisa dikendalikan untuk tidak kabur dariku.

Langkah kedua, aku menangkapnya dan juga mengikatnya Kembali dengan tali yang dikhususkan untuk hewan. Lalu aku membawa pompa dan menusuknya kedalam mulut Mathew. Kemudian, aku memompa agar udara bisa masuk kedalam tubuh Mathew,. Perlahan, lama – lama, Mathew mengembung dan sepertinya ia tidak bisa bernafas. Aku langsung membawanya kedalam bak mandi dan menenggalamkannya kedalam. Dalam waktu selama 75 detik, aku bisa melihat Mathew mengambang didalam air, sampai akhirnya badannya meledak didalam. Warna merah menyebar didalam bak manid, air keruh dan lama – lama semua isi bak mandi menjadi merah seperti bak mandi di sebuah film horror.

Aku berlari keluar kamar mandi untuk menemui Ibu. Aku memanggilnya dengan nada yang acak – acakkan, intonasi tidak teratur, dan tempo yang cepat. Lalu, Ibu melihat kearahku padasaat ia ingin menaiki loteng dan juga membatalkan niatnya memanjat tangga loteng. Aku menarik Ibu, dan menuntunnya ke kamar mandi. Ibu terkejut melihat isi bak madni semuanya berwana merah kekeruhan.

Ibu menutup pintu sambil menarik ku keluar dari kamar mandi. Ibu mengajakku untuk duduk disampingnya. “Anton, kamu apakan bak mandi hingga seperti itu?”

Aku menjawab sesingkatnya saja. “ Karena aku masukkan Mathew kedalam bak mandi karena aku kira Mathew mempunyai kemampuan seperti Ikan buntal.”  Ibu yang mendengar hal itu menggelengkan kepalanya. Ibu menutup matanya. Sepertinya ia sedikit kecewa dengan percobaan “menyenangkan’ itu.

“Sayang, kamu jangan melakukan hal itu lagi ya? Itu sudah menyimpang dari budi karakter yang baik ya sayang.”

Suara Ibu masuk kedalam telingaku. Tiba – tiba otakku memutar percobaan itu. Naluriku merespon tidak baik. Aku sadar bahwa yang dilakukan olehku adalah hal yang tidak baik. Walaupun semua keburukan itu membuatku kecanduan untuk melakukannya di masa depan yang akan datang. Melupakan semua kebaikan, mengasupiku dengan keburukan, dan selalu menyakiti orang lain secara psikologis maupun fisik.

Selasa, 05 April 2022

FAIL NO. 06

Fail No. 06

WAWANCARA DENGAN TIM KONSELING LIA, AD.

Sabtu 30 September.

LOKASI: Ruang Konseling pribadi.

 

 

 

 

 

-        Selamat pagi, dengan nama Nn. Lia?

-        Benar. Aku Nn. Lia, apakah ini wawancara yang disebutkan pada kertas yang diberikan oleh salah satu staf kemarin?

-        Seperti itu.

-        Baiklah. Apa yang kau ingin tanyakan?

-        Untungnya hari Sabtu itu libur. Dan tim konseling tidak sesibuk hari Senin hingga Jumat.

-        Ya, untuk saat ini aku jam dua sudah pulang. Hari ini kami hanya Menyusun data dan laporan survey statistik Kesehatan murid – murid. Dan selanjutnya, mungkin pertemuan ini agak rahasia ya?

-        Ada benarnya pertanyaan itu.

-        Dan pertanyaanmu selanjutnya apa?

-        Mungkin kau mempunyai daftar anak – anak yang disorot oleh tim konseling. Karena anak – anak itu dicurigai karena sedang bermasalah.

-        Data itu belum kulaporkan kepada tim konseling yang Menyusun untuk rapor tengah semester. Ini… ada 22 anak yang disorot karena pada saat mereka memeriksa Kesehatan, mereka sendiri menulis keadaan ‘aneh’ apa yang mereka alami di kertas pemeriksaan yang dibagikan awal bulan ini.

-        Benar, semuanya tersebar, ada anak kelas 1, 2, dan 3. Dan di nomor 16 ini Anton?

-        Dia sebenarnya sudah lama menjadi perhatian kami. Tetapi kami usahakan agar kami bisa berinteraksi lebih dekat dengan dia.

-        Jika aku menanyakan tentang dia secara lebih jauh, apakah sudah melanggar kode etik privasi tim konseling?

-        Sejujurnya itu benar. Tetapi karena pertemuan ini agak rahasia, jadinya orang – orang lain tidak tau semua ini. Lagipula kau menuliskan surat perjanjian pada tim konseling sendiri tidak menyebutkan pertemuan kita hari ini secara eksplisit akan seperti apa,

-        Baiklah kita lanjutkan saja selama sekitar setengah jam kedepan, agar tim konseling lain tidak mencurigai kita.

-        Untuk pertanyaan kedua. Aku akan menjawabnya sesingkat saja. Anton itu anak yang aneh.

-        Itu jawaban biasa.

-        Ya memang seperti itu. Mungkin untuk ciri spesifiknya dia suka merancau yang tidak jelas.

-        Tentang pembunuhan dan penindasan?

-        Ya kurang lebih seperti itu. Omongannya menceritakan seorang anonym yang menjadi agen atau menjadi penerima. Kami sebagai tim konseling hanya merasa aneh. Kami membuat laporan sementara tentangnya pada tahun kedua SMA-nya, tetapi itu hanya patokan saja. Kami tidak menjamin sifatnya teguh seperti itu. Kadang bisa saja bukan sifatnya berubah?

-        Dinamis sekali.

-        Kalau kau ingin melihatnya lebih dekat. Mungkin lebih baik menjadi seorang penguntitnya, berjalan di malam hari. Memantaunya selama mungkin dan dibuatlah rangkuman per hari kamu lakukan pengamatan kepadanya.

-        Itu bukannya hanya sebatas “patokan” saja?

-        Seperti pembaruan hukum fisika dan biologi masa ke masa. Kadang hasilnya bisa berubah diakhir, dan akan ada banyak teori yang dihasilkan.

-        Apa yang kau katakan memang benar. Rangkumannya hanya sebatas patokan.

-        Mau bagaimana lagi? Kmai tidak bisa menjamin laporannya seratus persen akurat? Kalau hasil paling akurat saja, berada di angka 70 hingga 90 persen biasanya. Tetapi untuk Anton sendiri kasusnya spesial.

-        Kenapa spesial?

-        Karena kami kehilangan jejaknya. Setelah laporan itu dibuat, kami malah seperti didikte untuk tidak menyoroti kondisi Anton. Entahlah, kami merasa masalah Anton sendiri tidak perlu dilacak lagi. Satu – satunya tim kami yang masih ingin melacak dan mengawasi perkembangannya sendiri adalah Dokter Ayana. Benar… hanya dia sendiri saja yang masih melihat perkembangan kasus ini.

-        Apakah tim kalian itu sebenarnya pasrah saja. Jadi kalian sudah pusing melihat masalah Anton itu sendiri seperti apa.

-        Bisa dibilang seperti itu, mau bagaimana lagi? Apakah aku dan rekan – rekanku yang lainnya harus terus menerus membawa masalahnya kedalam kategori “perhatian terbesar” dari kami. Sebenarnya jika kami terlalu intens mengawasinya, itu hanya membuang waktu kerja kami saja. Lebih baik kami melihat permasalahan yang lebih jelas, karena kami pun bukan orang super.

-        Baiklah kalo begitu, mungkin kita akan membahas itu lain kali saja. Hari ini keterangan yang sedikit, jadinya hari ini aku menganggur saja dirumah.

-        Maaf jika aku tidak memberimu banyak keterangan tentang Anton.

-        Tidak apa – apa. Lagipula aku sebenarnya malas di hari Sabtu. Percakapan kita kali ini juga hanya pertemuan pribadi, jadinya aku tidak ada tugas apapun dari kantorku.

-        ….

-        Mungkin lebih baik kita ke restoran saja untuk makan. Lagipula kau sendiri masih bisa menanggung ke dokter Ayana bukan”?

-        Aku jadi malu jika menjawabnya. Sejujurnya itu hal yang benar.

-        Dugaanku ternyata benar, huuhhh. Baiklah, daripada waktu kita habis, lebih baik kita cepat cepat untuk menaik bus ke mall atau restoran yang jaraknya paling dekat dengan sekolah ini.

-        Apakah kau berencana mentraktirku kali ini?

-        Untuk saat ini. Yang pertama kali, dan yang terakhir kali.

 

 

 

PENCAPAIAN: TIDAK SELESAI

30 SEPTEMBER

 


PROLOG

  PROLOG               Senin 14 Maret. 17 tahun yang lalu.   Aku duduk di ruang tamu Bersama kucing ku yang Bernama Skit...